Kamis, 05 Januari 2012

PERBEDAAN - PERBEDAAN INDIVIDU DALAM BELAJAR

BAB III
PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDU (SISWA) DALAM BELAJAR
A.    Definisi perbedaan individu dalam belajar
Yaitu perbedaan-perbedaan yang terjadi di setiap manusia dan perbedaan itu dapat berwujud perbedaan fisik,sifat,perilaku dan kebiasaan yang tujuannya agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien bagi semua siswa,karena siswa merupakan focus dari tujuan pendidikan.
Setiap individu mengkaji perbedaan dan persamaan individu secara psikologis dalam lingkungan pembelajaran dan pendidikan.
B.     Sumber-sumber perbedaan individu
Ø  Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah merupakan factor yang diwariskan secara biologis melalui mekanisme genetika.
Ø  Faktor Lingkungan
·         Lingkungan alam / statis
·         Lingkungan social / dinamis
·         Lingkungan social
*      Status social ekonomi
*      Pola asuh orang tua
·         Permisif
·         Otoriter
·         Autoritatif / demokratis
Ø  Faktor budaya masyarakat setempat
C.    Macam perbedaan individu
·         Perbedaan jenis kelamin dan gender
·         Perbedaan kemampuan umum dan khusus
·         Perbedaan kpribadian
·         Perbedaan gaya belajar.
·         Kecerdasan / itelellegence
·         Bakat
·         Keadaan jasmaniah
·         Latar belakang keluarga
·         Hasil belajar
·         Kecepatan
·         Siswa berkesulitan belajar.
·         Penyesuaian social dan emosi.
a)      Faktor-faktor yang mempengaruhi itellegensi seseorang
·         Pembawaan
·         Kematangan
·         Pembentukan
·         Minat dan pembawaan yang khas
·         Kebebasan
Peran guru dalam pembelajaran adalah guru yang professional merupakan guru yang memiliki tingkat kemampuan dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan baik (secara professional) sebagai profesinya (sumber kehidupan).Dalam menjalankan profesinya,guru dituntut memiliki beberapa kecakapan atau kompetensi yang bersifat kognitif,afektif dcan psikomotorik.
Adapun macam perfan guru antara lain :
·         Guru sebagai korektor
·         Guru sebagai inspirator
·         Guru sebagai organisator
·         Guru sebagai informator
·         Guru sebagai insiator
·         Guru sebagai pembimbing
·         Guru sebagai demonstrator
·         Guru sebagai Evaluator
·         Guru sebagai pengelola kelas










BAB V
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK,KOGNITIF,DAN HUMANISTIK
1)      Teori belajar menurut aliran behavioristic
Teori belajar ini adalah upaya membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan,agar terjadi hubungan lingkungan dengan tingkah si belajar , kerena itu juga disebut  pembelajaran perilaku.Pembelajaran yang menyenangkan akan memperkuat perilaku,sebaliknya pembelajaran yang kurang menyenangkan akan memperkuat perilaku,sebaliknya pembelajaran yang kurang menyenangkan akan memperlemah perilaku.
1.      Perlu diberikan reinforcemen (penguatan) untuk meningkatkan motivasi kegiatan belajar.
2.      Pemberian penguatan dapat berupa senyuman pujian,pemberian mainan.
3.      Hukuman dapat digunakan sebagai alat pembelajaran,tetapi perlu hati-hati.
4.      Kesegaran konsekuensi adalah salh satu prinsip dalam teori perilaku belajar yang segera diikuti konsekuensi akan lebih berpengaruh dari perilaku yang disertai konsekuensi yang lambat.
5.      Pembentukan adalh dalam upaya mencapai tujuan,guru di samping memberikan pengajaran juga memberikan penguatan, agar tujuan tercapai.
Secara umum penerapan prinsip belajar perilaku,Nampak dalam langkah-langkah pembelajaran berikut :
·         Menentukan tujuan instruksional
·         Menganalisis lingkungan kelas termasuk identifikasi siswa.
·         Menentukan materi pelajaran
·         Memecahan materi pelajaran
·         Memecahan metri  pelajaran menjadi bagian kecil-kecil.
·         Menyajikan materi pelajaran
·         Memberikan stimulus yang berupa pertanyaan,latihan,tugas-tugas.
·         Mengamati dan mengkaji respon siswa.
·         Memberikan stimulus baru.
2)      Teori belajar kognitif
Tiga tokoh penting dalam pengembangan menurut aliran kognitif adalah piaget,Bruner dan Ausubel.Dalam sajian ini akan diterngkan ke tiga tokoh tersebut yaitu :
1.      Jean piaget
Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu belajar aktif,belajar lewat interaksi social,belajar  lewat pengalaman sendiri.
a.      Belajar Aktif
Proses pembelajaran adalah proses  aktif, karena pengetahuan,terbentuk dari dalam subyek belajar.Untuk membantu perkembangan kognitif  anak,perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkingkan anak belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, mengajukan pertanyaan dan mencari jawab sendiri.
b.      Belajar lewat interaksi social
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek belajar.
c.       Belajar lewat pengalaman sendiri.
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan berkomunikasi.Pembelajaran disekolah hendaknya dimulai dengan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dari pada dengan pemberitahuan-pemberitahuan,atau pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya harus persis seperti yang dimaui guru.
2.      Pembelajaran menurut David Ausable
David Ausable mengemukakan teori bermakna.Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan  dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang.Belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu :
·         Materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial.
·         Anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Berdasarkan pandangannya tentang belajar bermakna,maka David Ausable mengajukan 4 prinsip pembelajaran yaitu :
Ø  Pengaturan awal
Pengaturan awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya.
Ø  Diferensiasi progresif
Dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan elaborasi konsep-konsep.Caranya unsur yang paling umum dan inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetail, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
Ø  Belajar superordinate
Belajar superordinate adalah proses struktur kogitif yang mengalami pertumbuhan kearah deferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi  dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur  kognitif tersebut.
Ø  Penyesuaian integrative
Pada saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep.

3.      Belajar menurut JA Brunner
Ia menyatakan bahwa dalam belajar  ada empat hal pokok penting yang yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara membangkitkan motivasi belajar.Maka dalam pengajaran di sekolah Brunner mengajukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencangkup :
                                                                                         i.            Pengalaman-pengalamn optimal untuk mau dan dapat belajar.
                                                                                       ii.            Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal.
                                                                                     iii.            Perincian urutan penyajian materi pelajaran.

3)      Teori belajar aliran humanistic
Pembelajaran humanistic sebenarnya lebih dipengaruhi oleh pandangan filsafat pendidikan humanism.Filsafat pendidikan humanistic sangat mementingkan adanya rasa kemerdekaan dan tanggung jawab.Aliran humanistic tidak mempunyai teori belajar khusus, tetapi hanya bersifat ekletik,dalam arti mengambil teori yang sesuai (kognitif) asal tujuan pembelajaran tercapai.Prinsip yang Nampak dalam kegiatan pembelajaran adalah pembelajaran humanistic cenderung mendorong anak untuk berfikir induktif,karena mementingkan factor pengalaman dan keterlibatan aktif dalam proses belajar.

























BAB VI
EVALUASI HASIL BELAJAR

Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi dengan sasaran hasil belajar.Sasaran tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif,afektif, dan psikomotorik.Masing-masing aspek perlu dirinci lebih lanjut misalnya aspek kognitif, terdiri dari recall,comprehension,application,analysis,synthese,dan evaluation.


























BAB IV
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1.      Pengertian belajar
Belajar adalah merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku untuk mengukur apakah seseorang telah belajar,maka diperlukan perbandingan antara perilaku sebelum dan sesudah mengalami kegiatan belajar.Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman dan pertumbuhan dan kematangan fisik.
2.      Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan suatu system yang didalamnya terdapat beberapa unsur yang saling terkait.Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut :
v  Pembelajar
Dapat berupa peserta didik,pembelajar,warga belajar,dan peserta latihan.
v  Rangsangan (Stimulus)
Peristiwa yang merangsang yang merangsang pengindraan pembelajar disebut stimulus.
v  Memori
Yaitu kemampuan yang berupa pengetahuan,keterampilan,dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
v  Respon
Yaitu tindakan yang dihasilakan dari aktualisasi memori disebut respon.
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Aktivitas belajar dapat terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya situasi stimulus tersebut.
3.      Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar.Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa pengusaan konsep.
4.      Wujud perilaku hasil belajar
*      Kebiasaan
*      Keterampilan
*      Berfikir rasional dan Kritis
*      Sikap
*      Berfikir asosiatif dan daya ingat
*      Inhibisi
*      Apresiasi
5.      Faktor yang mempengaruhi belajar
v  Faktor  internal
v  Faktor eksternal
6.      PEMBELAJARAN
1)      Pengertian
Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan pendidik secara sengaja dengan tujuan menyampaikan ilmu pengetahuan,mengorganisasikan,dan menciptakan suatu system lingkungan belajar dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal.
2)      Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara dan usaha yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh hasil yang optimal.
Metode pembelajaran sangat bervariasi dan banyak dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing,oleh sebab itu guru dapat memilih metode pembelajaran yang akan diggunakan yang dipandang tepat dengan materi dan tujuan dalam proses pembelajarannya.
Macam-macam metode pembelajaran sebagai berikut :
·         Metode Latihan
·         Metode Tanya jawab
·         Metode karya wisata
·         Metode demonstrasi
·         Metedo bermain peran
·         Metode diskusi
·         Metode pemberian tugas dan resitasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar